Berkreasi, Berkarya, Berjuang dengan Pena

Selasa, 19 April 2011

Apa yang salah dariku (1)

Apa yang salah dariku (1)
Hafidzoh
 
          Aku tak pernah tahu kenapa jantungku selalu berdegub lebih kencang tatkala aku tahu ada seseorang yang menyukaiku ? Entah itu suatu keanehan ataukah bukan. Tapi yang pasti, aku merasa tidak nyaman dengan perasaan itu. Apa mungkin ini trauma masa... kecilku ? Entahlah, aku juga bingung.
            Terkadang hati kecilku berkata bahwa aku ingin seperti anak-anak seumuranku yang lainnya. Yang dengan mudah dapat bergaul dengan teman laki-laki sebayanya. Tapi bagiku, pergaulan itu ada batasnya. Aku tidak mau terlalu dekat dengan temanku yang laki-laki, karena aku tahu bahwa akhir dari persahabatan itu pasti cinta. Aku tidak percaya bila ada seorang cewek dan cowok yang selamanya akan menjadi sahabat. Kalaupun itu ada,
aku yakin di dalam lubuk hati mereka yang terdalam, pasti tetap saja merekah benih-benih itu. Mungkin ini pula sebab yang membuatku sedikit menjaga jarak terhadap cowok. Tapi bukannya akau tidak normal. Aku masih normal, tapi untuk saat ini aku belum siap menjalani kehidupan yang anak-anak sebayaku sudah pernah menjalaninya. Bila melihat banyak temanku yang menangis karena cowok, aku semakin takut untuk terlalu dekat dengan teman cowok. Alasannya simple. Selain dalam Islam tidak di ajarkan pacaran, aku juga takut suatu saat akan mengalami apa yang di alami oleh temanku itu. Huhuhu . . .
            Dan kini, ketika ada seseorang yang mengagumiku, aku mencoba untuk bersikap sewajarnya seorang teman. Aku mencoba menghilangkan sikap tak acuhku itu. Karena aku tahu, aku bukanlah seorang anak SD lagi. Bila sikap tak acuhku itu terus kubiarkan, berarti egois telah menguasaiku. Aku tidak menjauh ataupun teralu dekat dengannya. Cukup dengan menjaga jarak yang kuanggap aman. Aku takut, bila aku terlalu dekat dia akan berpikir bahwa aku member harapan padanya. Padahal aku hanya menganggapnya sebatas teman. Tidak lebih dari itu. Sedangkan bila aku menjauhinya, betapa egoisnya aku ? Padahal dia tidak berbuat salah padaku, dan aku menjauhinya begitu saja ? Tentu itu bukanlah sikap yang bijak. Selain itu, aku juga akan kehilangan salah satu dari sekian banyak temanku.  Itu pasti akan menyakitkan.
            Perlahan-lahan aku mulai berpikir. Aku mulai mengintrospeksi diri. Bial aku yang berda di posisinya, akankah aku sanggup menjalani ini semua ? Sedangkan aku adalah seorang yang rapuh. Aku pasti bingung bila seseorang yang kukagumi tiba-tiba menjauhiku tanpa alasan yang jelas. Walaupun di luar tampak ceria, tetapi di hati yang terdalam pasti sedang buram. Dan hal itu yang menyadarkanku bahwa mengagumi ataupun dikagumi seseorang tidaklah salah. Asalkan kekaguman tersebut masih dalam batas yang wajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar