Berkreasi, Berkarya, Berjuang dengan Pena

Selasa, 19 April 2011

Egomu Torehkan Luka . . . Part 1

Egomu Torehkan Luka . . . Part 1
Hafidzoh

Aku tidak tahu apa yang saat ini sedang kurasakan. Entah senang, marah, atau justru gundah ? Aku memang jengkel dan lelah dengan semua sifatnya selama ini. Mulai dari keegoisannya, keinginannya untuk menang sendiri, dan masih banyak lagi sifat buruknya yang membuatku muak. Sebenarnya, bukannya aku “sok suci” atau “sok tak berdosa”, tapi aku benar-benar geram dengan sifatnya yang seenaknya sendiri itu. Bukan hanya aku yang menjadi “korbannya”, tapi teman sekelasnya sejak SMP sampai SMA pun juga sangat jengkel dengan sifat buruknya itu.
            Huft !!!
            What should I do ?
  1. Berpura-pura bahwa aku baik-baik saja, sementara hatiku tidak menyataka hal yang sama ,
  2. Ataukah aku harus berterus terang kepadanya dan keadaan tidak akan sama lagi ?
Entahlah, aku benar-benar pusing untuk saat ini !!
            Tapi bila aku tidak jujur,
hatiku akan terus tersakiti dengan sikap semena-menanya itu. Dan akhirnya kuambil suatu keputusan. Ketika dia mengirimkan sebuah pesan singkat lewat Hp dan menyakan kejujuranku tentang sifatnya selama ini, aku memutuskan untuk berkata jujur. Hal itu kulakukan demi kebaikan banyakl pihak. Aku sangat berharap , semoga dia benar-benar bisa berintrospeksi. Apa yang salah dari dirinya, mengapa sampai banyak teman yang menjauhinya ? Dan aku juga berharap bila dia tidak hanya meminta maaf kepaku saja, tetapi kepada semua teman yang telah dibuatnya terluka. Dia terlalu sering menorehkan luka di hati banyak orang. Yang tanpa ia sadari luka itu sangat membekas, dan akan menjadi bom waktu baginya suatu saat nanti.
            Kuakui dia memang cantik secara jasmani, bahkan untuk hal mengaji dia juga pandai. Tapi sayang, sebagian hatinya baku untuk orang-orang yang telah disakitinya. Dia tidak pernah merasakan betapa sakitnya luka itu. Andai dia tahu bila sifatnya itu sangat-sangat menyakitkan, mungkin dia juga akan membeci dirinya sendiri. Padahal dia tidak mau orang lain melakukan hal itu kepadanya, tetapi dengan mudahnya dia melakukan hal itu kepada orang lain.
            Untuk sahabatku, ingatlah bahwa tidak semua yang kamu inginkan itu akan kamu dapatkan ! Dan ingat, bila kamu ingin dihargai orang lain, please hargailah orang lain tanpa terkecuali. Entah itu teman, orang tua, saudara, kerabat, ataupun orang yang tidak kamu kenali sekali pun.
Temurejo, 24 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar